Tiga Koridor Utara Sumut Jadi Fokus Perbaikan Intensif Hadapi Nataru

Jumat, 19 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Dharma Sakti
Koridor vital seperti Tarutung-Sibolga masih dalam perbaikan intensif akibat amblasnya jalan. Jalur alternatif via Sidikalang-Barus atau Doloksanggul-Barus disiapkan. (Dok. Kementrian PU)

Medan, Sumatera Utara - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menetapkan tiga koridor utama di bagian utara Sumatera Utara sebagai fokus perbaikan intensif menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Ketiga koridor tersebut adalah Tarutung–Sibolga, Sibolga–Batangtoru, dan Batangtoru–Singkuang, yang mengalami kerusakan signifikan berupa amblasnya badan jalan di beberapa titik akibat bencana tanah longsor dan banjir. Perbaikan ini menjadi kunci untuk memulihkan konektivitas penuh di wilayah tersebut.

Kerusakan pada koridor-koridor ini merupakan bagian dari ratusan titik kerusakan infrastruktur yang tercatat pascabencana. Secara keseluruhan, terdapat 194 titik longsoran tebing, 57 titik jalan amblas, dan 27 titik jalan putus yang tersebar di berbagai wilayah. Penanganan yang cepat dan tepat menjadi sangat penting untuk mengembalikan fungsi jalan sebagai penghubung antar wilayah.

Hingga tanggal 15 Desember 2025, progres perbaikan menunjukkan hasil yang positif. Sebanyak 190 titik dari 194 titik longsoran tebing telah berhasil ditangani. Sementara itu, 55 titik dari 57 titik jalan amblas telah diperbaiki, dan 12 titik dari 27 titik jalan putus telah disambungkan kembali. Seluruh oprit jembatan yang putus (4 titik) juga telah ditangani.

Baca Juga: Normalisasi Sungai Aek Doras, Strategi Cegah Banjir Susulan Di Sibolga

Metode perbaikan yang diterapkan beragam, disesuaikan dengan tingkat kerusakan. Untuk jalan yang amblas, dilakukan perbaikan struktur dengan mengisi dan memadatkan agregat, kemudian dilapisi aspal. Di lokasi yang rawan longsor, dilakukan pemasangan bronjong dan pembangunan Dinding Penahan Tanah (DPT). Sementara untuk jalan yang putus, solusi sementara dengan Jembatan Bailey sering kali diterapkan.

Sementara tiga koridor utama masih dalam penanganan, koridor Tarutung–Sipirok sepanjang 68 kilometer telah dilaporkan kembali terhubung. Meski demikian, untuk menjaga keselamatan, masih dilakukan penyempurnaan jalan sementara (detour) di empat lokasi tertentu sepanjang koridor tersebut. Hal ini menunjukkan prinsip kehati-hatian yang diterapkan pemerintah.

Agar mobilitas masyarakat, khususnya menuju Kota Sibolga, tidak terhambat, pemerintah menyiapkan beberapa jalur alternatif yang telah dipulihkan. Alternatif utama adalah Jalan Nasional Sidikalang–Subulussalam–Barus–Sibolga. Alternatif lain adalah Jalan Provinsi Doloksanggul–Pakkat–Barus–Sibolga dan Jalan Kabupaten Batangtoru–Sibabangun–Pinangsori–Sibolga, meski kedua jalur ini hanya direkomendasikan untuk kendaraan kecil.

Kesiapan penanganan darurat juga tidak diabaikan. Sebanyak 85 petugas disiagakan di posko dan 96 unit alat berat telah dipersiapkan untuk mengantisipasi gangguan selama Nataru. Kepala BBPJN Sumatera Utara, Hardy Pangihutan Siahaan, menegaskan bahwa dengan adanya jalur alternatif dan upaya perbaikan, tidak ada wilayah yang terisolir. Seluruh kota dan kabupaten di Sumut tetap dapat diakses.

Dengan fokus pada koridor-koridor vital dan penyediaan alternatif, Kementerian PU berupaya menyeimbangkan antara percepatan perbaikan permanen dan penjaminan konektivitas darurat. Langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepastian bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan di wilayah Sumatera Utara selama musim liburan yang akan datang.

(Dharma Sakti)

    Bagikan:
komentar