SIBOLGA — Sebagai bagian dari penanganan komprehensif, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan melakukan aksi darurat di Sungai Aek Doras, Kota Sibolga. Pekerjaan normalisasi sungai ini bertujuan strategis untuk mengendalikan aliran air, meningkatkan kapasitas tampung sungai, dan secara signifikan mengurangi risiko terjadinya banjir susulan yang dapat memperparah kondisi pascabencana banjir dan longsor.
Menteri PU Dody Hanggodo menekankan pentingnya pemulihan menyeluruh, yang di dalamnya termasuk pengelolaan risiko dari sumber ancaman lain. Penanganan Sungai Aek Doras adalah wujud dari mitigasi risiko sekunder, memastikan bahwa upaya pemulihan di sektor lain seperti jalan tidak terhambat oleh bencana berulang. Pendekatan ini menunjukkan visi penanganan yang berjangka lebih panjang.
Operasi normalisasi dilaksanakan dengan memanfaatkan peralatan berat yang tepat guna. Satu unit excavator long arm dan satu unit excavator standar dikerahkan untuk melakukan pengerukan, pembentukan alur, dan pembersihan material dari badan sungai. Dukungan beberapa unit dump truck memastikan material yang dikeruk dapat segera dipindahkan, mempercepat proses pekerjaan.
Baca Juga: HK Peduli Salurkan Bantuan Langsung Ke Desa-Desa Terdampak Di Aceh Dan Sumatra Utara
Kolaborasi juga menjadi kunci dalam operasi ini. BBWS Sumatera II Medan tidak bekerja sendiri, melainkan didukung oleh sumber daya dari BUMN Karya seperti Nindya Karya dan WIKA, serta mendapatkan dukungan teknis dan koordinasi dari Dinas PU Kota Sibolga. Sinergi ini memungkinkan sharing resource dan pengetahuan lokal yang vital untuk efektivitas pekerjaan.
Aksi ini memiliki kaitan langsung dengan upaya pemulihan jalan nasional. Dengan mengurangi ancaman banjir dari sungai, stabilitas lereng dan dasar jalan di sekitarnya dapat lebih terjaga, meminimalkan risiko kerusakan ulang pada ruas jalan yang sedang atau telah diperbaiki. Dengan demikian, pemulihan infrastruktur berjalan dalam lingkungan yang lebih terkendali.
Selain aspek teknis, normalisasi sungai juga memberikan ketenangan psikologis bagi masyarakat yang tinggal di bantaran atau daerah rawan banjir. Mengurangi ancaman banjir susulan berarti memberikan kepastian dan ruang bagi warga untuk mulai membenahi rumah dan usaha mereka tanpa diliputi kekhawatiran akan datangnya banjir baru.
Komitmen Kementerian PU untuk pengendalian sungai yang optimal adalah bagian tak terpisahkan dari komitmen keberlanjutan. Pekerjaan darurat ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi rencana pengelolaan sungai yang lebih komprehensif dan berkelanjutan di masa mendatang, untuk ketahanan Kota Sibolga menghadapi cuaca ekstrem.
Seluruh rangkaian penanganan, dari pemulihan jalan, normalisasi sungai, hingga penyediaan logistik dasar, dikelola dalam satu kesatuan komando. Pembagian alat berat, termasuk yang untuk pekerjaan sungai, dilakukan secara strategis untuk memastikan semua lini penanganan memperoleh dukungan yang memadai guna mencapai tujuan pemulihan yang cepat dan tuntas.