PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) akan mendistribusikan dividen sekitar Rp46,64 miliar yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Paparan Publik di Grha Baramulti, Jakarta Pusat.
Direktur Utama Mitrabara Adiperdana, Khoirudin, menyatakan bahwa pencapaian tahun 2024 didorong oleh pertumbuhan pilar bisnis baru yang dijalankan oleh anak perusahaan.
"Di tengah kondisi lingkungan operasional yang dinamis ini, saya ingin menginformasikan bahwa total laba bersih secara konsolidasian untuk tahun 2024 adalah sebesar USD19,14 juta, yang didukung oleh pendapatan bersih mencapai USD217,91 juta," ungkap Khoirudin dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 28 Mei 2025.
Selain itu, perusahaan juga mencatatkan kemajuan positif dari strategi keberlanjutan yang diterapkan, seiring dengan upaya MBAP dalam mengembangkan entitas anak yang terdiversifikasi dan berkelanjutan.
Perkembangan anak perusahaan
Sepanjang tahun 2024, dari pilar bisnis tambang batubara, perusahaan berhasil mencatatkan penjualan sebesar 2,27 juta ton, mengalami peningkatan tujuh persen dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.
Pekerjaan reklamasi juga berjalan sesuai rencana, mencakup aktivitas revegetasi di seluruh area penambangan, didukung oleh upaya konversi lahan bekas tambang menjadi Integrated Farming.
Melalui berbagai anak usaha, Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usahanya di luar sektor penambangan batu bara, termasuk bidang usaha baru di energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan
"Pilar usaha energi baru terbarukan kami, yaitu energi biomassa, saat ini masih dalam proses pembangunan pabrik wood pellet di Malinau, dan tetap sesuai jadwal untuk selesai pada akhir tahun 2025. Sementara itu, untuk energi tenaga surya, Solar Radiance telah berhasil mencapai kapasitas terpasang sebesar 12,8 MWp pada tahun 2024," jelas Khoirudin.
Pembangunan fasilitas pabrik wood pellet oleh entitas anak perusahaan, PT Malinau Hijau Lestari (MHL), terletak di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Fasilitas ini dirancang dengan kapasitas produksi sebesar 150 ribu.
Sepanjang tahun 2024, pengadaan panel surya yang dilakukan oleh anak perusahaan berhasil menarik pelanggan-pelanggan baru dari sektor komersial dan industri. Dalam waktu kurang dari dua tahun, total kapasitas instalasi yang terpasang mencapai 12,8 MWp.
Sektor usaha akuakultur merayakan panen udang tahap pertama pada tahun 2024, melalui pengoperasian 20 tambak udang vannamei di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dengan total target produksi sebesar 168 ton per tahun. Pekerjaan pembangunan 100 kolam tambak berjalan sesuai dengan rencana dan akan beroperasi secara penuh pada tahun 2025 (dengan target produksi 1.800 ton per tahun).
Sementara itu, untuk kegiatan usaha infrastruktur dan jasa pertambangan, anak perusahaan PT Mitra Muda Makmur (MMM) melaporkan bahwa realisasi jasa pertambangan pada akhir tahun 2024 mencapai 4,3 juta BCM, dan juga berhasil mengamankan kontrak jasa pertambangan senilai USD53,55 juta hingga tahun 2027.
Berita Terkait
RI Masih Menambah 6,3 Gigawatt PLTU Batu Bara Hingga Tahun 2034
404
Vale Indonesia (INCO) Menunda RUPSLB Untuk Pergantian CEO
Tambang Nikel Raja Ampat Mengancam Ekosistem Laut
404
Vale Indonesia (INCO) Menunda RUPSLB Untuk Pergantian CEO
Tambang Nikel Raja Ampat Mengancam Ekosistem Laut