Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) menginformasikan bahwa sistem layanan aplikasi All Indonesia akan diterapkan di semua bandara penerbangan. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Tangerang, pada hari Kamis, menyatakan bahwa penerapan layanan terintegrasi ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses semua kebutuhan penerbangan. "Yang jelas ini adalah awal, kick off-nya, bisa dikatakan demikian, terlalu dini bagi saya untuk menyampaikan kapan ini dapat diberlakukan secara umum dan menjadi wajib, compulsory untuk semua pihak. Untuk semua maskapai dan semua bandara," ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa secara umum, penerapan layanan All Indonesia akan berlaku setelah seluruh sistem manajemen terpenuhi dengan sempurna. "Kami pasti akan menyusun garis waktu, dan nantinya akan dijelaskan secara teknis mengenai durasi yang diperlukan untuk uji coba ini," ujarnya. Saat ini, menurut AHY, pihaknya masih akan terus melakukan uji coba dan sosialisasi inovasi baru ini untuk meningkatkan pelayanan publik di sektor transportasi penerbangan. "Selain itu, saya ingin menambahkan bahwa selain uji coba aplikasi All Indonesia, terdapat beberapa fasilitas baru yang dapat diterapkan untuk mempermudah. Sekali lagi, tujuan utamanya adalah memberikan pengalaman pelanggan terbaik," jelasnya. Ia mengungkapkan bahwa aplikasi All Indonesia telah terintegrasi dengan berbagai layanan publik dari berbagai sektor dan diharapkan dapat meningkatkan sinergi dengan tujuh Kementerian di bawah koordinasi IPK dalam melaksanakan pelayanan publik dengan baik. "Ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah. Ini juga merupakan salah satu upaya untuk terus melakukan modernisasi dan meningkatkan pelayanan publik di sektor transportasi, khususnya udara," tambahnya. Dengan adanya layanan baru ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di tanah air. Selain itu, ditargetkan dapat berdampak pada peningkatan investasi sehingga tujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata kelas dunia dapat tercapai. Sementara itu, uji coba penggunaan layanan sistem aplikasi All Indonesia dilakukan di tiga wilayah bandara penerbangan, yaitu Tangerang, Bali, dan Surabaya, Jawa Timur. Penerapan sistem baru ini dilakukan melalui beberapa layanan lintas lembaga terkait yang berbeda. Dimana, sebelumnya terdapat empat aplikasi seperti layanan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Badan Karantina Indonesia, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang akan memfokuskan diri pada kegiatan keimigrasian, bea cukai, kekarantinaan, dan kesehatan. "Ini akan mengintegrasikan empat aplikasi yang selama ini terpisah, yang pertama tentu saja yang dikelola oleh Kementerian Imigrasi dan lainnya menjadi layanan aplikasi All Indonesia," ujarnya.