PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) menunjukkan keyakinan yang tinggi dalam menghadapi tahun 2025. Perusahaan pengembang ini memperkirakan bahwa pasar properti akan mengalami pertumbuhan yang positif pada tahun mendatang, seiring dengan semakin jelasnya arah kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Presiden Prabowo.
Pemerintah berencana untuk memperkuat program penyediaan 3 juta rumah melalui berbagai kebijakan baru. Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) telah mengajukan penambahan kuota rumah subsidi melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) menjadi 800.000 unit pada tahun depan.
Dharma Mitra, Direktur PT Modernland Realty Tbk, menyatakan bahwa inisiatif-inisiatif tersebut tidak hanya mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperluas pembangunan perumahan, tetapi juga memperkuat peran sektor properti sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional. Hal ini disampaikan dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (12/12).
Setelah menghadapi berbagai tantangan di tahun 2024, MDLN optimis bahwa penjualan di segmen properti dan residensial akan mengalami peningkatan pada tahun mendatang. Keyakinan ini sejalan dengan prediksi bahwa kondisi ekonomi domestik akan semakin membaik.
Direktur MDLN, Fetrizal Bobby Heryunda, menilai bahwa penjualan properti residensial, khususnya rumah tapak dan area komersial, akan tetap menjadi fondasi utama bagi industri properti di dalam negeri.
Pemerintah menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang diterapkan serta pembentukan Kementerian PKP bertujuan untuk memperkuat koordinasi antar lembaga. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan regulasi yang lebih baik, memperbaiki data mengenai kekurangan rumah, dan memastikan program pembiayaan yang sesuai bagi masyarakat.
Di sisi lain, Modernland Realty berkomitmen untuk mendorong inovasi dan pengembangan berkelanjutan guna memenuhi pertumbuhan pasar di tahun mendatang.
"Kami akan memperkenalkan desain dan konsep baru yang lebih segar, selaras dengan perkembangan minat pasar, sambil tetap mempertimbangkan daya beli konsumen agar produk kami dapat diterima dengan baik di pasar yang dinamis ini," ungkap Fetrizal.
Selama sembilan bulan pertama tahun 2024, Modernland Realty berhasil mencatatkan penjualan pemasaran sebesar Rp 855 miliar, yang setara dengan 40% dari target penjualan non-bulk sales.
Rincian penjualannya menunjukkan bahwa segmen residensial menyumbang Rp 648 miliar, dengan kontribusi terbesar berasal dari Jakarta Garden City. Segmen industri menyumbang Rp 79 miliar, mengalami pertumbuhan 2% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, segmen perhotelan, golf and country club, serta segmen lainnya mencatatkan Rp 128 miliar, meningkat 17% dibandingkan tahun lalu.
Sepanjang tahun ini, MDLN telah melaksanakan berbagai pengembangan di sektor residensial. Di awal tahun, pengembang ini meluncurkan super klaster Great Britania di Modernland Cilejit, diikuti dengan pembangunan Club House Vastu di Jakarta Garden City, serta menjalin kerjasama dengan Mayapada Hospital untuk hadir di Jakarta Garden City dan berbagai proyek lainnya.
Pengembangan Kawasan Industri Baru
Permintaan dan prospek untuk sektor industri, terutama dalam bidang pusat data, otomotif, dan logistik, terus menunjukkan tren peningkatan dan diperkirakan akan terus bertumbuh. Hal ini terutama terlihat di koridor timur Greater Jakarta.
Direktur Modernland, Pascall Wilson, menyatakan bahwa kondisi ini akan memberikan dampak positif bagi MDLN, mengingat perseroan memiliki cadangan lahan yang cukup luas.
Dari total luas kawasan industri ModernCikande di Serang yang mencapai 3.175 hektare (ha), MDLN telah mengembangkan sekitar 40%. Dengan demikian, masih tersisa 1.900 ha sebagai cadangan lahan.
Lebih lanjut, Pascall menambahkan bahwa pihaknya juga sedang menjajaki peluang kerjasama dengan berbagai investor di sektor otomotif, logistik, serta pengembangan lahan industri, khususnya di wilayah timur Jakarta.
“Kami memiliki lahan yang berpotensi di kawasan tersebut yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang,” ungkap Pascall.
MDLN memiliki lahan yang terletak di kawasan Bekasi dengan zonasi industri dan residensial, yang merupakan lokasi strategis karena memiliki akses langsung ke tol JORR 2 yang telah terhubung dan beroperasi.
"Bekasi akan menjadi salah satu prioritas pengembangan perusahaan dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan peningkatan infrastruktur dan konektivitas," ujarnya dengan tegas.
Namun, kinerja Modernland Realty selama sembilan bulan pertama tahun ini menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Pendapatannya tercatat sebesar Rp 712,25 miliar, mengalami penurunan sebesar 9,01% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama terjadi pada segmen industri, yang menyebabkan laba usaha mengalami penurunan sebesar 50,1% menjadi Rp 78,32 miliar.
Sementara itu, kerugian bersih MDLN dalam sembilan bulan terakhir tercatat sebesar minus Rp 165,98 miliar, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang mencatat kerugian sebesar Rp 63,3 miliar.
Berita Terkait
Bupati: Prioritas Perubahan APBD Kudus 2025 Adalah Untuk Infrastruktur
Bandung Semakin Nyaman Dengan Jalan Yang Halus Dan Infrastruktur Yang Merata
404
Bupati: Prioritas Perubahan APBD Kudus 2025 Adalah Untuk Infrastruktur
Bandung Semakin Nyaman Dengan Jalan Yang Halus Dan Infrastruktur Yang Merata
IIF Mengurangi Hampir 5 Juta Ton Emisi Karbon Melalui Proyek Infrastruktur
404
Bupati: Prioritas Perubahan APBD Kudus 2025 Adalah Untuk Infrastruktur
Bandung Semakin Nyaman Dengan Jalan Yang Halus Dan Infrastruktur Yang Merata
IIF Mengurangi Hampir 5 Juta Ton Emisi Karbon Melalui Proyek Infrastruktur