ANTARA/HO-PVMBG

Gunung Lewotobi Laki-laki Mengalami Erupsi Sebanyak Lima Kali Pada Tanggal 20-21 Juni

Sabtu, 21 Jun 2025

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengalami erupsi sebanyak lima kali selama periode pengamatan pada tanggal 20-21 Juni 2025.

"Pengamatan visual pada periode 20-21 Juni 2025 menunjukkan bahwa gunung api terlihat jelas meskipun tertutup kabut tebal," ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada hari Sabtu.

Wafid menyampaikan informasi tersebut dalam laporan khusus mengenai perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada pada Level IV (Awas) per tanggal 21 Juni 2025.

Ia menambahkan bahwa selama periode pengamatan, teramati asap dari kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal yang mencapai ketinggian sekitar 200-700 meter dari puncak. Cuaca bervariasi dari cerah hingga hujan, dengan angin lemah yang bertiup ke arah selatan, barat daya, dan barat.

Suhu udara tercatat berkisar antara 20.7-32 derajat Celcius. Terdapat letusan dengan ketinggian antara 400-2000 meter dari puncak, dengan kolom erupsi yang berwarna kelabu. Meskipun terjadi guguran, jarak dan arah luncuran tidak dapat teramati secara visual.

Berdasarkan data kegempaan dari tanggal 20-21 Juni 2025 pukul 06:00 WITA, tercatat satu kali gempa guguran, 23 kali gempa hembusan, satu kali tremor harmonik, 27 kali tremor non harmonik, lima kali gempa frekuensi rendah, 11 kali gempa vulkanik dalam, dan dua kali gempa tektonik jauh.

"Data visual menunjukkan adanya sedikit peningkatan tinggi kolom erupsi, namun jumlah hembusan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh tekanan dari dalam yang mendorong material dengan cukup kuat, sehingga energi dilepaskan dalam bentuk erupsi," jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa masih terlihat sinar api di atas puncak, yang mengindikasikan adanya material pijar di sekitar kawah.

Data kegempaan menunjukkan adanya sedikit penurunan aktivitas gempa vulkanik dalam dan gempa frekuensi rendah, yang mengarah pada kemungkinan terjadinya erupsi lanjutan, meskipun dengan intensitas yang lebih rendah dan tinggi kolom erupsi yang diperkirakan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

Sementara itu, gempa vulkanik dangkal dan gempa hybrid tidak lagi terdeteksi, yang mengindikasikan tidak adanya sumbatan pada kedalaman dangkal, sehingga material dari dalam dapat bergerak ke permukaan tanpa halangan.

Data deformasi tiltmeter menunjukkan adanya tren penurunan secara bertahap, yang mengindikasikan bahwa pergerakan magma menuju permukaan masih berlangsung meskipun dengan kecepatan yang rendah.

Sementara itu, data Global Positioning System (GPS) mulai menunjukkan tren penurunan yang mengarah pada deflasi. Meskipun demikian, suplai magma di kedalaman masih berlangsung dalam skala kecil, sehingga potensi erupsi di masa depan masih ada.

"Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas)," ujarnya.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.