Arab Saudi secara resmi meluncurkan Tourise, sebuah platform global yang visioner, dirancang untuk merumuskan masa depan industri pariwisata dunia dalam lima dekade mendatang.
diperkenalkan langsung oleh Menteri Pariwisata sekaligus Ketua Tourise, YM Ahmed Al-Khateeb, pada Kamis (22/5/2025), platform ini mengumpulkan pemimpin sektor publik dan swasta dari seluruh dunia dalam kolaborasi lintas sektor yang belum pernah terjadi sebelumnya. Baca juga: Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, pelaku wisata di Bali menargetkan wisatawan dari Rusia dan Timur Tengah. Peluncuran yang disiarkan langsung dari Riyadh ini dihadiri oleh Presiden & CEO World Travel & Tourism Council (WTTC) Julia Simpson dan CEO Tourise, Jean-Philippe Cosse. “Pariwisata adalah kekuatan pendorong ekonomi global. Namun, untuk tetap relevan, kita harus melakukan transformasi,” tegas Al-Khateeb.
Tourise dirancang sebagai respons terhadap tantangan global seperti disrupsi teknologi, tuntutan keberlanjutan, dan perubahan preferensi wisatawan. Acara ini juga akan memperkenalkan Innovation Zone yang menampilkan solusi dari UKM hingga perusahaan besar dalam bidang mobilitas, keberlanjutan, dan teknologi canggih. Selain itu, Tourise Awards akan diluncurkan sebagai ajang penghargaan bagi destinasi dan inisiatif yang unggul dalam transformasi digital, pelestarian budaya, dan pariwisata inklusif. Nominasi akan dibuka mulai 2 Juni 2025 dan pemenang akan diumumkan pada malam pembukaan KTT Tourise. Langkah ambisius ini menegaskan posisi Arab Saudi sebagai penggerak utama pariwisata global. Setelah berhasil mencapai target 100 juta kunjungan pada 2024—tujuh tahun lebih cepat dari target Visi 2030—Arab Saudi kini menjadikan pariwisata sebagai pilar ekonomi kedua setelah minyak, menyumbang hampir 5% terhadap PDB nasional.
Untuk membaca berita dengan lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silakan unduh apNakula. Dengan dukungan dewan penasihat internasional yang terdiri dari tokoh-tokoh industri global, Tourise mengusung pendekatan holistik. Platform ini akan menghadirkan alur kesepakatan strategis baru, peluang investasi bernilai tinggi, serta inisiatif berkelanjutan dalam bidang teknologi, budaya, dan pengembangan SDM. Julia Simpson menyebut Tourise sebagai sarana penting untuk membangun masa depan pariwisata yang lebih inklusif dan inovatif melalui sinergi lintas sektor. KTT perdana Tourise akan diselenggarakan di Riyadh pada 11–13 November 2025 dan akan menyoroti empat tema kunci: pariwisata berbasis AI, model bisnis disruptif, pengalaman perjalanan baru, serta keberlanjutan.
Berita Terkait
Hingga Bulan Juni, Sebanyak 36.500 Orang Telah Mendaki Gunung Rinjani
404
404