Foto: ANTARA/ HO-DPR RI

Tarif Yang Diterapkan Oleh Trump Ternyata Menjadi Peluang Untuk Memajukan Sektor Pariwisata Di Indonesia

Rabu, 09 Apr 2025

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump dapat menjadi peluang untuk meningkatkan sektor pariwisata Indonesia. Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, berpendapat bahwa dampak dari kebijakan tarif timbal balik yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dapat dimanfaatkan untuk memperkuat pariwisata domestik sebagai pendorong utama ekonomi nasional.

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Selasa (8/4/2025), Novita menjelaskan bahwa tekanan terhadap nilai tukar rupiah akibat ketegangan ekonomi global dan kebijakan tarif internasional memberikan dampak langsung kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri.

Biaya perjalanan internasional meningkat, sehingga ini merupakan momen yang tepat untuk mendorong pergeseran minat wisatawan ke tujuan lokal, ungkap Novita Hardini, seperti yang dilaporkan pada hari Selasa.

Data dari Mastercard Economics Institute (2023) mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, wisatawan asal Indonesia mengeluarkan rata-rata US$ 1.200 untuk setiap perjalanan ke luar negeri. Dengan berlanjutnya depresiasi nilai rupiah, angka ini berpotensi mengalami peningkatan yang signifikan.

Pernyataan ini menegaskan bahwa pariwisata domestik perlu dijadikan fokus utama, bukan sekadar pilihan alternatif. Novita Hardini menekankan bahwa krisis tidak seharusnya menjadi alasan untuk berhenti bergerak. Sebaliknya, sejarah membuktikan bahwa krisis dapat menjadi peluang untuk menciptakan inovasi.

"Pemerintah perlu memanfaatkan momen ini untuk memperkuat kebijakan fiskal, memberikan insentif dalam pengembangan destinasi lokal, serta menjaga kepercayaan investor di sektor pariwisata," jelasnya.

Novita menekankan pentingnya kerjasama antara kementerian terkait, pelaku industri, dan pemerintah daerah untuk menyediakan akses transportasi yang terjangkau, melakukan promosi wisata secara luas, serta menciptakan pengalaman wisata domestik yang berkualitas dan kompetitif.

"Jika wisatawan domestik diarahkan ke destinasi lokal, dampaknya akan sangat signifikan terhadap perputaran ekonomi daerah. Ini bukan hanya tentang pariwisata, tetapi juga tentang penguatan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Dalam kerangka visi ekonomi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan kemandirian nasional, Novita berpendapat bahwa pariwisata tidak dapat lagi dipandang sebagai sektor tambahan.

"Pariwisata merupakan inti baru dari ekonomi Indonesia, yang harus bersifat tangguh, kompetitif, dan inklusif. Kebijakan Trump dapat menjadi pemicu perubahan arah, asalkan kita cermat dalam memanfaatkan peluang di tengah krisis," tutup Novita.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.